Apakah Ada Etika dalam Menggunakan Email? Jika ada, Jelaskan
Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam
berkomunikasi melalui email. Seperti halnya berkomunikasi melalui surat atau
bertatap muka, berkomunikasi dengan email butuh tatacara sendiri. Bisa
dibayangkan, hampir setiap hari ada jutaan email dikirimkan dan diterima oleh
begitu banyak orang. Maka salah-salah kata, bisa berarti fatal.
jika kita menerima pesan email yang pengirimnya menggunakan huruf kapital, mengirim kembali seutuhnya pesan-pesan yang kita kirimkan, atau menjawab pertanyaan
panjang kita, dengan ucapan, "saya kira begitu", atau "betul."
Nah, untuk mencegah hal itu terjadi, ada baiknya kita mengetahui
beberapa di antaranya:
1.Hati-hati dalam melakukan balasan (reply)
Fasilitas 'Reply' dari sebagian besar program mailer biasanya akan mengutip pesan asli yang Anda terima secara otomatis ke dalam isi surat Anda. Jika harus mengutip pesan seseorang dalam jawaban email, usahakan menghapus bagian-bagian yang tidak perlu, dan hanya menjawab bagian-bagian yang relevan saja. Pesan yang terlalu panjang memakan file yang besar, yang membuat loading menjadi lambat, yang berarti akan menambah beban pulsa tidak hanya pada pihak penerima, juga pada pihak si pengirim.
2.Perlakukan email secara pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada Anda secara pribadi, Anda tidak sepatutnya mengirimnya ke forum umum, seperti kelompok grup, atau mailing-list. Email pada dasarnya adalah alat komunikasi personal.
3.Jangan gunakan huruf kapital
Seperti halnya membaca suratkabar, atau surat, membaca pesan email yang menggunakan huruf besar/kapital yang berlebihan tidak enak dilihat. Tapi di samping itu, terutama dalam tata krama
berkomunikasi dengan e-mail/chat, penggunaan huruf besar biasanya dianggap berteriak. Mungkin saja maksud Anda hanya untuk memberi tekanan pada maksud anda. Jangan membicarakan orang atau pihak lain, apalagi kejelekan-kejelakannya. Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda tulis. Email memiliki fasilitas bernama 'Forward', yang mengizinkan si penerima akan meneruskannya (forward) ke orang lain.
4.Jangan gunakan CC
Jika Anda ingin mengirim mail ke sejumlah orang (misalnya di mailing-list), jangan cantumkan nama-nama pada kolom CC. Jika Anda melakukan hal itu, --atau biasa disebut cross posting-- semua orang yang menerima email Anda, akan bisa melihat alamat-alamat email orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat emailnya dibeberkan di depan umum. Selalu gunakan BCC (blind carbon copy). Dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat emailnya sendiri.
5.Jangan sembarangan menggunakan format HTML
Jika Anda mengirim sebuah pesan penting ke rekan Anda, jangan gunakan format HTML tanpa Anda yakin bahwa program email rekan Anda bisa memahami kode HTML. Jika tidak, pesan Anda sama sekali tidak terbaca atau kosong. Sebaiknya, gunakan plain text.
6.Jangan kirim file(dalam jumlah besar) dalam bentuk attachment
Peraturan email secara internasional melarang pengiriman format melalui email, apalagi di dalam milis. Jangan pernah bayangkan, rekan Anda (atau dalam hal milis: semua anggota milis) memiliki mailbox (atau hard disk) yang cukup seperti Anda. Pada umumnya penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia 'hanya' memberi kuota space 2 MB. Pengiriman file yang besar, akan membuat proses downloading menjadi lamban, dan ini jelas menambah beban pulsa. Jika file melebihi kuota, maka proses downloading praktis terganggu. Jika ini terjadi, Anda bisa dituduh telah melakukan bomb-mail, yang di dalam dunia internet, dianggap sebagai kriminal. Sebaiknya, minta izin dulu, bahwa Anda akan mengirim file, --kalau perlu, jelaskan besaran file-nya--. Jika rekan Anda setuju, Anda baru bisa mengirim attachment.
7.Jawablah Secara Masuk Akal
Jangan menjawab dua tiga pertanyaan dalam satu jawaban. Apalagi, menjawab pesan e-mail yang panjang lebar, dan Anda menjawab dalam satu kata: "Good." Wah, ini sangat menyebalkan. Inilah yang disebut jawaban one liner (pesan satu baris) sesuatu yang dianggap tidak menghargai penanya.
jika kita menerima pesan email yang pengirimnya menggunakan huruf kapital, mengirim kembali seutuhnya pesan-pesan yang kita kirimkan, atau menjawab pertanyaan
panjang kita, dengan ucapan, "saya kira begitu", atau "betul."
Nah, untuk mencegah hal itu terjadi, ada baiknya kita mengetahui
beberapa di antaranya:
1.Hati-hati dalam melakukan balasan (reply)
Fasilitas 'Reply' dari sebagian besar program mailer biasanya akan mengutip pesan asli yang Anda terima secara otomatis ke dalam isi surat Anda. Jika harus mengutip pesan seseorang dalam jawaban email, usahakan menghapus bagian-bagian yang tidak perlu, dan hanya menjawab bagian-bagian yang relevan saja. Pesan yang terlalu panjang memakan file yang besar, yang membuat loading menjadi lambat, yang berarti akan menambah beban pulsa tidak hanya pada pihak penerima, juga pada pihak si pengirim.
2.Perlakukan email secara pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada Anda secara pribadi, Anda tidak sepatutnya mengirimnya ke forum umum, seperti kelompok grup, atau mailing-list. Email pada dasarnya adalah alat komunikasi personal.
3.Jangan gunakan huruf kapital
Seperti halnya membaca suratkabar, atau surat, membaca pesan email yang menggunakan huruf besar/kapital yang berlebihan tidak enak dilihat. Tapi di samping itu, terutama dalam tata krama
berkomunikasi dengan e-mail/chat, penggunaan huruf besar biasanya dianggap berteriak. Mungkin saja maksud Anda hanya untuk memberi tekanan pada maksud anda. Jangan membicarakan orang atau pihak lain, apalagi kejelekan-kejelakannya. Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda tulis. Email memiliki fasilitas bernama 'Forward', yang mengizinkan si penerima akan meneruskannya (forward) ke orang lain.
4.Jangan gunakan CC
Jika Anda ingin mengirim mail ke sejumlah orang (misalnya di mailing-list), jangan cantumkan nama-nama pada kolom CC. Jika Anda melakukan hal itu, --atau biasa disebut cross posting-- semua orang yang menerima email Anda, akan bisa melihat alamat-alamat email orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat emailnya dibeberkan di depan umum. Selalu gunakan BCC (blind carbon copy). Dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat emailnya sendiri.
5.Jangan sembarangan menggunakan format HTML
Jika Anda mengirim sebuah pesan penting ke rekan Anda, jangan gunakan format HTML tanpa Anda yakin bahwa program email rekan Anda bisa memahami kode HTML. Jika tidak, pesan Anda sama sekali tidak terbaca atau kosong. Sebaiknya, gunakan plain text.
6.Jangan kirim file(dalam jumlah besar) dalam bentuk attachment
Peraturan email secara internasional melarang pengiriman format melalui email, apalagi di dalam milis. Jangan pernah bayangkan, rekan Anda (atau dalam hal milis: semua anggota milis) memiliki mailbox (atau hard disk) yang cukup seperti Anda. Pada umumnya penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia 'hanya' memberi kuota space 2 MB. Pengiriman file yang besar, akan membuat proses downloading menjadi lamban, dan ini jelas menambah beban pulsa. Jika file melebihi kuota, maka proses downloading praktis terganggu. Jika ini terjadi, Anda bisa dituduh telah melakukan bomb-mail, yang di dalam dunia internet, dianggap sebagai kriminal. Sebaiknya, minta izin dulu, bahwa Anda akan mengirim file, --kalau perlu, jelaskan besaran file-nya--. Jika rekan Anda setuju, Anda baru bisa mengirim attachment.
7.Jawablah Secara Masuk Akal
Jangan menjawab dua tiga pertanyaan dalam satu jawaban. Apalagi, menjawab pesan e-mail yang panjang lebar, dan Anda menjawab dalam satu kata: "Good." Wah, ini sangat menyebalkan. Inilah yang disebut jawaban one liner (pesan satu baris) sesuatu yang dianggap tidak menghargai penanya.
0 comments:
Post a Comment